Adzan dan Iqomat
Posted Desember 28, 2008
on:AZAN :
Azan disebut juga dengan Bang yakni seruan atau laungan yang dilakukan untuk memberitahu kepada orang-orang muslim bahawa sudah masuk waktu sembahyang. Azan dilakukan di setiap tiba waktu sembahayng, yang boleh melakukan laungan azan hanya orang lelaki sahaja, orang perempuan tidak boleh melaungkan seruan azan. Kalimah-kalimah Seruan Azan atau Bang ialah:-
|
||
|
Sunat Di Waktu Menyeru/Melaungkan Azan
- 1. Berwudhu’
- 2. Menghadap ke arah Kiblat
- 3. Berdiri sewaktu menyeru Azan atau Qamat
- 4. Dilakukan di tempat yang tinggi.
- 5. Muadzin hendaklah menyaring dan mengeluarkan suaranya.
- 6. Mengulang-ulang lafaz syahadatain
- 7. Muadzin menutup kedua telinganya dengan jari telunjuk ketika mengucapkan “Haiyaalas solah” sambil memalingkan muka kearah kanan, dan ketika mengucapkan “Haiyaalal falah” berpaling ke arah kiri.
IQAMAH : |
Qamat disebut juga dengan Iqamah yakni ucapan atau bacaan yang dilakukan ketika sudah hampir melakukan serta memulakan sembahyang.
|
|
Selepas habis sahaja azan dan iqamah, kita di sunatkan membaca doa selepas azan sebagai mendoakan selamat sejahtera atas junjungan kami Muhammad dan keluarganya dan sahabat-sahabat baginda.
DO’A SELEPAS AZAN DAN IQAMAH |
|
19 Tanggapan to "Adzan dan Iqomat"
Jazakullah Khairan, sebelumnya saya mencari2 bacaan tentang azan & iqomat tapi sulit temukan. Subbahanallah, website ini memberikan ilmunya kepada saya.
Jazakullah Khairan.
Terima kasih
jazakillah
saya ikut menyadur yah agar kita sama-sama bertambah pahala amin
wah makasih mba akhirnya ktemu … ada versi mp3 nya ga mba? buat lafalinnya?
thanks bgt 🙂
Faidah :
Merupakan sunnah bagi yang mendengar iqomah untuk menirukan orang yang iqamah kecuali pada lafadz
“Hayya ‘alash-shollaah, Hayya ‘alash-shollaah”
Ketika mendengar lafadz itu, dijawab dengan lafadz
“Laa hawla walaa quwwata illa billahi”
“Artinya : Tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah” [HR. Muslim no. 385.]
Kemudian ketika ucapan
“Qod qoomatish shalah”
Hendaknya menirukannya dan tidak boleh mengucapkan
“Aqoomahaa Allahu wa adaamaha”
Karena ucapan itu berdasarkan hadits yang dhaif”
[Lajnah ad Daimah lil Buhuts Ilmiyyah wal Ifta’]
[Disalin dari kitab Aktsaru Min Alfi Sunnatin Fil Yaum Wal Lailah, edisi Indonesia Lebih Dari 1000 Amalan Sunnah Dalam Sehari Semalam, Penulis Khalid Al-Husainan, Penerjemah Zaki Rachmawan]
_________
Alhamdullilah..terima kasih
wew…gara2 situs ini saya dapat terbantu dalam tugas praktek saya trimakasih^^
allhamdulillah….akhirnya ketemu juga “qomat” terima kasih ……
insyallah saya mau azan & qomat buat anak saya ketika lahir nanti “i do this 4 1st time”
Assalamu’alaikum War Wab, ma’af saya mohon dijelaskan apakah anak kecil yang belum sunat boleh Azan apa tidak?tolong di balas,ma’af dan terima kasih
terimakasih…,
sangat membantu,terimakasih
Assalamu’alaikum,
minta izin sebagai bahan KBM,
syukron
Makasih
makasih 🙂
ok makasih
1 | Zizima
April 3, 2009 pada 7:04 am
Mbak Putri.. saya senang sekali dengan artikel ini. Adzan dan iqamah merupakan hal yang hampir kita dengan setiap hari. Mungkin karena saya sebagai wanita yang tidak mempunyai kewajiban untuk melantunkan adzan, saya jadi kurang memahami mengenai tatacara adzan. Dengan membaca artikel ini pengetahuan saya bertambah. Alhamdulillah..
terima kasih.
Jika Mbak tidak keberatan saya ingin me-copy artikel ini di blog saya http://zizima.wordpress.com dengan tetap menyertakan bahwa tulisan ini saya ambil dari blog Anda.
Terima kasih.